Kota Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, dengan demikian, sebagai ibu kota provinsi, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.
Kota Bandung terletak pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level), dengan di daerah utara pada umumnya lebih tinggi daripada di bagian selatan. Ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 msl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 msl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu cekungan (Bandung Basin).
Melalui Kota Bandung mengalir sungai utama seperti Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum serta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum.
Kota Bandung dahulu kala saat jaman penjajahan belanda memang sengaja dibuat sebagai kota tempat untuk beristirahat para VOC karena kota Bandung dingin dan nyaman. Kita dapat melihat hal ini dengan banyaknya rumah - rumah yang memiliki arsitektur bergaya Belanda dan kota Bandung memiliki banyak perempatan. Seiring dengan perkembangan jaman di era millenium ini kota Bandung telah menjelma menjadi sebuah kota metropolitan sehingga yang awalnya kota tempat beristirahat menjadi sebuah destinasi wisata khususnya wisata kuliner (makanan dan minuman) serta wisata belanja.
Kota Bandung semakin menjadi destinasi wisata yang sangat menarik bagi wisatawan Domestik dan Mancanegara karena kota bandung mempunyai sesuatu hal yang menjadi magnet bagi para wisatawan. Semua ini didukung dengan adanya jalan tol Cipularang yang mempersingkat jarak tempuh antara Jabotabek - Bandung. Di akhir minggu banyak sekali wisatawan yang mengunjungi kota Bandung untuk sekedar melepaskan kepenatan setelah bekerja maupun mempunyai urusan bisnis di kota Bandung.
Kota Bandung bisa dibilang sebagai kota yang cukup lengkap dan kota yang tidak pernah mati karena siang malam kota Bandung ini masih mempunyai kehidupan. kurang lebih di weekend kendaraan pribadi di kota Bandung mencapai kurang lebih 100.000 kendaraan roda empat dan ini menjadikan Kota Bandung juga menjadi macet.
Namun berbeda dengan para pengusaha di bidang tour and travel beserta penyedia akomodasi (hotel), mereka melihat ini sebagai suatu kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan profit.
Hal ini bukanlah sebuah isapan jempol belaka ataupun sebuah kabar burung karena kita dapat mengetahui hal ini dari jumlah hotel baru yang dibuat di kota Bandung serta saat weekend hotel di kota Bandung biasanya tidak mempunyai room yang kosong. Weekdays pun menjadi sebuah opportunity yang baik dalam kita membuka usaha Hotel ini dimana mulai banyak pengusaha / pebisnis yang mengadakan acara bagi kelancaran bisnisnya maupun sebuah gathering perusahan itu sendiri.
Namun bagaimanakan persaingan antara Hotel yang satu dengan yang lainnya?. Terkadang para pengusaha menggunakan berbagai cara agar mendapatkan keuntungan, namun secara tidak sadar mereka juga dapat mematikan hotel - hotel kecil yang semenjak jaman dulu sudah membangun usahanya di kota Bandung. Disinilah peran serta pemerintah sebagai salah satu stackholder pariwisata dapat menciptakan iklim yang lebih sehat lagi dalam usaha akomodasi ini. Pemerintah harus mengupayakan atau bahkan dari para pengusaha hotel tersebut membuat sebuah regulasi dimana seluruh hotel yang ada di Bandung itu mempunyai room rate yang wajar atau bisa dibilang tidak jauh berbeda antara satu hotel dengan hotel yang lainnya. Sehingga Para pengusaha pun akhirnya lebih ke menjual service terbaik yang bisa didapatkan oleh para wisatawan. Ini akan menciptakan iklim persaingan yang sangat baik dimana hotel - hotel akan berlomba untuk membuat event, promosi, dan service yang terbaik agar para wisatawan itu mau menginap / menggunakan hotel tersebut sebagai tempat istirahatnya. Keuntungan ini tidak hanya akan dirasakan oleh para pengusaha yang mendapatkan profit tetapi para wisatawan akan mendapatkan kepuasan saat dia amendapatkan service yang terbaik dari semua hotel yang ada di kota Bandung sehingga Kota Bandung menjadi sebuah destinasi wisata yang dapat mencerminkan "Sapta Pesona".
supported by :